Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan inovasi dalam pengembangan riset nasional. Pemerintah terus berupaya untuk mendorong iklim inovasi dan riset di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan tujuan guna mencapai dan mendukung visi Indonesia 2045. Dalam menunjang hal tersebut pemerintah menetapkan Prioritas Riset Nasional (PRN). Sepuluh fokus riset ini tersebut terdiri dari: (1) Pangan - Pertanian, (2) Energi - Energi Baru dan Terbarukan, (3) Kesehatan - Obat, (4) Transportasi, (5) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (6) Pertahanan dan Keamanan, (7) Material Maju, (8) Kemaritiman, (9) Kebencanaan, dan (10) Sosial Humaniora - Seni Budaya – Pendidikan. Dalam mendorong hal tersebut pemerintah sampai saat ini telah mendanai 365 kegiatan dari 368 usulan yang masuk. Total pendanaan yang dikeluarkan telah mencapai Rp. 279.119.101.296 yang telah tersebar kepada 130 lembaga yang terlibat. Selain itu BRIN berupaya melakukan hilirisasi dan memfasilitasi agar produk dari kegiatan riset dan inovasi tersebut bisa diarahkan kepada industri atau BUMN. Sistem Informasi Manajemen Prioritas Riset Nasional merupakan suatu aplikasi yang dibangun khusus untuk mensinergikan kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh kementerian atau lembaga. Secara umum fitur pada aplikasi ini terdiri dari : fitur pengajuan usulan, fitur review usulan, fitur monitoring dan evaluasi, dan fitur pelaporan riset. Dari tampilan yang ada saat ini Sistem Informasi Manajemen Prioritas Riset Nasional membutuhkan sebuah dashboard yang mampu menampilkan terkait progres dari riset yang telah didanai hingga penampilan hasil akhir riset serta penyerapan anggaran terhadap masing-masing lembaga yang telah diberikan dana riset. Melalui adanya dashboard tersebut diharapkan proses pelaksanaan riset bisa lebih transparan dan hasil atau output dari riset juga dapat terpublikasi dengan baik. Hal itu akan membuat pendanaan yang telah dikeluarkan bisa menjadi tepat sasaran dan bisa menjadi indikator penilaian terhadap lembaga yang melakukan riset. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari diperlukannya pembuatan dashboard tersebut adalah : ● Belum adanya tampilan mengenai progres dari masing-masing fokus riset yang didanai. ● Belum adanya tampilan informasi mengenai penyerapan dana riset yang telah dikeluarkan oleh BRIN. ● Belum adanya tampilan informasi mengenai laporan hasil akhir atau output dari riset yang telah dilakukan.
Dashboard Sistem Informasi Manajemen Prioritas Riset Nasional guna mensinergikan kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh kementerian atau lembaga. Secara umum ada 5 kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem tersebut, yaitu : ● Kemampuan untuk menyediakan sistem pengajuan proposal. ● Kemampuan untuk menyediakan sistem seleksi proposal yang transparan. ● Kemampuan untuk menunjukkan perkembangan proses riset hingga ditampilkan hasil akhir terkait penelitian yang didanai. ● Kemampuan menampilkan informasi terkait data perkembangan riset secara realtime. ● Kemampuan untuk menampilkan hasil atau hasil penelitian dapat dipublikasikan dengan tepat.
Dari 5 kemampuan tersebut maka Sistem Informasi Manajemen Prioritas Riset Nasional terdiri dari beberapa fitur yaitu : ● Informasi Umum Penelitian => merupakan fitur yang akan menampilkan informasi umum terkait penelitian. Informasi ini bisa berupa informasi terkait ketentuan pengajuan hingga informasi terkait data penelitian yang sedang berjalan. ● Pengajuan Proposal => merupakan fitur yang digunakan untuk pengajuan proposal oleh setiap peneliti. ● Seleksi Proposal => Merupakan fitur yang digunakan untuk melakukan seleksi proposal serta memberikan hasil review kepada peneliti. ● Monitoring => Merupakan fitur untuk menunjukkan perkembangan proses riset hingga ditampilkan hasil akhir terkait penelitian yang didanai ● Laporan Akhir => merupakan fitur untuk mengajukan laporan akhir penelitian serta menampilkan hasil penelitian.
Secara garis besar dengan dibuatnya dashboard tersebut maka proses pelaksanaan riset bisa lebih transparan dan hasil atau output dari riset juga dapat terpublikasi dengan baik sesuai dengan tujuan dari aplikasi, yaitu membuat pendanaan yang telah dikeluarkan bisa menjadi tepat sasaran dan menjadi indikator penilaian terhadap lembaga yang melakukan riset. Selain itu jika diperinci lagi maka ada dua keuntungan yaitu keuntungan tangible (berwujud) dan keuntungan intangible (tidak berwujud)
https://www.figma.com/proto/9n7RHcz3wLM2lxqghXO1EN/Project-BRIN-team-library-(Copy)?node-id=423%3A3053&scaling=min-zoom&page-id=320%3A305&starting-point-node-id=423%3A3053&show-proto-sidebar=1